Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Berada di Ambang Penangkapan Setelah Dimakzulkan

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, akan ditangkap oleh aparat negara setelah berulang kali mangkir dari panggilan pengadilan terkait penerapan darurat militer yang gagal pada awal Desember.

Proses Penangkapan oleh Kantor Investigasi Korupsi:

• Panggilan Tidak Dihormati: Yoon Suk Yeol dijadwalkan untuk dihadirkan oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) sebanyak tiga kali pada tanggal 18, 25, dan 29 Desember, namun ia tidak memenuhi panggilan tersebut.

• Surat Perintah Penangkapan: CIO akhirnya mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Yoon Suk Yeol, yang merupakan langkah belum pernah terjadi sebelumnya terhadap seorang presiden yang sedang menjabat di Korea Selatan.

• Alasan Penangkapan: Penangkapan ini terkait dengan penyelidikan terhadap penerapan darurat militer pada 3 Desember, di mana Yoon diizinkan untuk ditembak jika diperlukan untuk memasuki gedung parlemen.

Krisis Politik dan Tindakan Dramatis:

• Pemakzulan dan Penggantian Presiden: Yoon dicabut dari tugas kepresidenannya oleh parlemen, sementara penggantinya, Han Duck-soo, juga dimakzulkan karena gagal menandatangani rancangan undang-undang untuk penyelidikan terhadap Yoon.

• Kondisi Krisis: Tindakan dramatis Yoon telah menjatuhkan Korea Selatan ke dalam krisis politik, yang semakin dalam dengan adanya pemakzulan terhadap dua presiden berturut-turut.

• Tunggu Keputusan Pengadilan Konstitusi: Putusan dari pengadilan konstitusi masih menentukan apakah pemakzulan Yoon akan dikonfirmasi.

Penolakan dan Kontroversi:

• Penolakan Terhadap Laporan Jaksa: Pengacara Yoon, Yoon Kab-keun, menolak laporan jaksa yang menyebutkan izin penembakan selama aksi menolak darurat militer, menyebutnya sebagai laporan sepihak.

Dalam laporan tersebut juga diungkapkan aksi pasukan bersenjata yang menyerbu gedung parlemen saat anggota parlemen menolak deklarasi darurat militer Yoon.